Komisi X DPR Soroti Kecurangan di SPMB 2025, Mendikdasmen Berjanji Evaluasi
Table of content:
Jakarta – Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 di sejumlah daerah sudah rampung, namun praktik kecurangan masih mewarnai proses seleksi tersebut. Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian, menyoroti berbagai modus curang yang dilakukan terutama oleh pihak orang tua siswa, yang dinilai semakin kreatif dalam mengelabui sistem penerimaan.
Manipulasi Nilai Raport di Jalur Prestasi
Dalam rapat bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Gedung DPR RI, Lalu Hadrian menyebutkan kasus manipulasi nilai raport sebagai salah satu masalah utama. “Ada satu calon siswa yang nilainya seratus sepanjang lima semester, total nilainya 2.000. Saya bilang ke kepala sekolahnya, ini 2.000 jangankan di SMAN 1 Mataram, mau masuk SMA favorit di seluruh RI juga pasti masuk,” ujarnya dengan nada prihatin. Kasus ini bermula dari laporan masyarakat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, dan mengindikasikan adanya kolusi antara orang tua dan tenaga pengajar untuk meningkatkan nilai raport secara tidak wajar.
Lalu menegaskan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap peran orang tua dalam proses seleksi tahun depan. “Tentunya, pasti ada guru yang membantu pengkondisian nilai raport tersebut. Ini mungkin catatan kelemahan yang harus kita cari formula ke depannya,” katanya menambahkan.
Kecurangan Pemalsuan Data Domisili
Selain manipulasi nilai raport, Lalu juga mengangkat isu pemalsuan data domisili calon siswa pada jalur domisili. Menurutnya, sejumlah orang tua memanfaatkan teknologi untuk mengelabui sistem dengan memasukkan koordinat GPS yang bukan berasal dari rumah asli mereka. “Ada yang menggunakan GPS. Ternyata, dia mengisi data itu tidak di rumahnya, tetapi mencari lokasi terdekat dengan sekolahnya. Sehingga yang betul-betul jujur di rumahnya merasa dirugikan,” jelas Lalu.
Praktik tersebut jelas merugikan para calon siswa yang menjalani seleksi secara jujur dan berpotensi menimbulkan ketidakadilan dalam penerimaan peserta didik baru.
Evaluasi Proses SPMB, Respons Mendikdasmen
Menanggapi keluhan dari Komisi X DPR, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyatakan pihaknya tengah melakukan evaluasi secara nasional terhadap pelaksanaan SPMB tahun ini. “Kami dalam proses mengevaluasi secara nasional. Mudah-mudahan nanti dapat kami sampaikan hasilnya secara lengkap kepada bapak ibu anggota dewan ketika proses SPMB sudah seluruhnya selesai,” ujarnya dalam rapat yang sama.
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti memastikan bahwa penyisiran serta pemantauan sudah berlangsung di lapangan, bahkan selama masa pembelajaran siswa baru (MPLS) berjalan. “Kami sampaikan sekarang sudah mulai MPLS dan juga kami turun ke lapangan,” katanya. Kemendikdasmen berkomitmen untuk menyampaikan laporan evaluasi secara resmi kepada DPR sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas.
Langkah ini diharapkan mampu memperbaiki mekanisme SPMB agar penerimaan murid baru menjadi lebih adil dan bebas dari berbagai praktik kecurangan yang merugikan.
Yuk Follow Instagram Kami
Follow IG @